delikaduan.com| Semarang 06 Juli 2024 TALIGAMA NEWS, Seorang warga Kemijen Dewi (korban) yang melintas di perlintasan rel kereta palang pintu di Karangsar,i Muktiharjo Kidul, Pedurungan. Tertabrak Kereta Api yang melintas sekira pukul ± 14:00 WIB.
Menurut saksi mata Santi yang juga sahabat korban warga Sawah besar XI, saat mereka sesampainya di perlintasan kereta api tanpa palang pintu, biasa orang menyebut jalan tikus, yaitu jalan penghubung antara Muktiharjo Lor dengan Muktiharjo Kidul.
Saat Dewi (korban)melintas di antar dua rel kereta api, sebenarnya Santi sudah meneriaki Dewi(korban), guna memperingatkan adanya kereta yang melintas dari arah kaligawe (barat) menuju arah alas tuwo (timur) mungkin karena kurangnya konsentrasi, sehingga Dewi(korban) tidak begitu menyadari akan adanya kereta lewat, tepat di depan mata Santi, Santi melihat sendiri bahwa sahabatnya tertabrak kereta api.
Melihat sahabatnya dalam kondisi yang mengenaskan, Santi berupaya menghampiri korban guna memberi pertolongan dini, setelah melihat kondisi luka sahabatnya yang parah, (patah tulang kedua kaki) Santi panik, lalu Santi menuju Rumah Dony Wahyudi, karena lokasi kejadian kecelakaan tersebut kebetulan berdekatan dengan rumah Beliau.
Perlu di luruskan pemberitaan yang ada di Miksemar bahwa mereka Dewi (korban) dan Santi sebenarnya bukan menuju rumah Dony Wahyudi tetapi mereka mau pulang ke rumah Santi di Sawah Besar XI.
Kebetulan mereka berdua Dewi(korban) dan Santi sering konsultasi hukum kepada beliau Dony Wahyudi. sehingga mereka terlihat akrab karena sebelumnya pernah bermitra dalam suatu perkara.
Kebetulan sdr. Dony Wahyudi memang membuka pelayanan konsultasi hukum bagi masyarakat tidak mampu. (Gratis)
Mendengar informasi dari Santi mengenai kejadian tersebut di atas Dony Wahyudi bergegas menuju lokasi kejadian beserta putranya, saat sesampainya di lokasi Dony Wahyudi masih menjumpai bahwa Dewi(korban) dalam kondisi masih bernafas normal (tidak mengorok ataupun tersenggal/kejang), Dony Wahyudi beserta putranya M Reza berupaya menghubungi team medis, di bantu Bapak Babinsa dan relawan.
Lamanya waktu tunggu hingga ± 1jam berjalan, sehingga Dewi di nyatakan meninggal oleh team medis di hadapan Suami Dewi.
Setelah di nyatakan meninggal team medis AMBULAN HEBAT, meninggalkan lokasi beserta mobil AMBULANCE nya, saat Dony Wahyudi bertanya kepada APH Polsek Pedurungan keberadaan AMBULANCE HEBAT, di jawab oleh para relawan bahwa :
1.Mobil tetsebut bukan untuk mobil jenazah sehingga harus menunggu mobil AMBULANCE JENAZAH datang.
2.Menunggu team Inafis datang.
Sehingga Jenazah Dewi baru di evakuasi ± pukul 16:00 WIB di bawa menuju ke RS Dr. Kariadi Semarang(DNY)
(Red)